Malam di Serang
Fajarmana
Lihat bagaimana lampu temaram mengiringi kita bercengkrama sepanjang jalan Jendral Ahmad Yani!
Tiada kuasa udara malam memberi jarak pada tanganmu yang senantiasa berada dalam lingkar pinggangku.
Lalu pada Patung Kemang yang semakin sunyi termakan gelap,
Hanya ada keramaian yang berasal dari kita saat mengucap syukur masih selalu bersama.
Kita diam, menerka umur sang pelantun tarkhim pagi ini.
Kepada simpang empat Lotte Mart itu juga kita berharap, lampu tak perlu repot bergegas jadi hijau.
Kepulan asap dari motorku yang sehernya sudah lecet membuat kita pengap, nyaris mati dalam diam beberapa menit setelah bercerita.
Kota ini sangat aku cintai, serius!
Aku bisa gila jika jauh dari Serang.
Dan kamu, aku bersyukur Cornelis De Houtman pernah singgah di dekat rumahmu.
Ceritanya kuharap akan sama abadinya.
Serang, 2 November 2024
Untuk Salis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar